Perbedaan Haji dan Umroh

by | Apr 26, 2025 | Info

Haji dan Umroh adalah dua bentuk ibadah dalam Islam yang dilaksanakan di Kota Mekkah. Keduanya termasuk amalan mulia yang memiliki banyak keutamaan. Secara bahasa, Umroh berarti “berkunjung”, dan dalam konteks agama Islam, Umroh adalah salah satu bentuk ibadah dengan melakukan serangkaian ritual khusus di Masjidil Haram, Kota Suci Mekkah. Meski memiliki kesamaan dengan Haji, Umroh pada dasarnya lebih sederhana. Dalam syari’at Islam, Umroh adalah ibadah yang mencakup pelaksanaan tawaf mengelilingi Ka’bah serta sa’i, yaitu berjalan bolak-balik sebanyak tujuh kali antara bukit Shafa dan Marwah. Karena bentuknya yang lebih singkat dan ringan dibandingkan Haji, Umroh sering disebut juga sebagai “Haji kecil”.

Sementara itu, ibadah Haji memiliki kedudukan yang lebih tinggi dalam ajaran Islam, karena merupakan rukun Islam yang kelima. Haji hukumnya wajib bagi setiap Muslim yang telah memenuhi syarat kemampuan, baik secara fisik, finansial, maupun keamanan perjalanan. Ibadah Haji hanya bisa dilaksanakan pada waktu tertentu dalam satu tahun, yakni pada bulan Dzulhijjah. Puncak dari ibadah Haji terjadi pada tanggal 9 Dzulhijjah, saat jamaah melaksanakan wuquf di Padang Arafah. Oleh karena itu, tidak seperti Umroh yang bisa dilakukan kapan saja, Haji memiliki waktu khusus yang tidak bisa digantikan.

Banyak umat Islam yang belum memahami secara mendalam perbedaan antara Haji dan Umroh, terutama mereka yang belum mendapatkan pendidikan agama secara intensif seperti di pesantren atau sekolah berbasis Islam. Pada dasarnya, perbedaan mendasar antara Haji dan Umroh terletak pada waktu pelaksanaan, tempat yang dikunjungi, hukum ibadah, serta rangkaian ritual yang harus dijalani.

Perbedaan dari Segi Waktu

Salah satu perbedaan utama adalah soal waktu pelaksanaan. Ibadah Haji hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu, yaitu dalam bulan Dzulhijjah, tepatnya antara tanggal 8 hingga 12 Dzulhijjah. Pelaksanaannya tidak bisa diulang dalam tahun yang sama, karena ibadah Haji hanya tersedia sekali dalam satu tahun. Adapun rangkaian kegiatan Haji dimulai sejak bulan Syawal, Dzulqa’dah, hingga Dzulhijjah.

Berbeda dengan Haji, Umroh dapat dikerjakan kapan saja sepanjang tahun tanpa adanya batasan waktu tertentu. Seorang Muslim dapat melaksanakan Umroh kapan saja dalam satu minggu, satu bulan, maupun satu tahun. Bahkan secara teknis, dalam sehari pun Umroh bisa dilaksanakan beberapa kali, mengingat ritualnya yang lebih sederhana dibandingkan Haji. Rangkaian Umroh terdiri dari niat dan berihram dari miqat, melakukan tawaf di sekitar Ka’bah, sa’i antara bukit Shafa dan Marwah, dan diakhiri dengan tahallul atau mencukur sebagian rambut.

Perbedaan dari Segi Rangkaian Ibadah

Dari segi tata cara pelaksanaan, Haji dan Umroh juga berbeda. Dalam pelaksanaan Haji, selain bertawaf dan melakukan sa’i, jamaah juga wajib mengunjungi beberapa tempat suci di luar Masjidil Haram, yakni Padang Arafah untuk wuquf, Muzdalifah untuk bermalam, dan Mina untuk melontar jumrah. Lokasi-lokasi ini terletak di luar kota Mekkah dan menjadi bagian penting dari kesempurnaan ibadah Haji.

Sedangkan dalam ibadah Umroh, ritualnya hanya terbatas di dalam kawasan Masjidil Haram, yaitu sekitar Ka’bah untuk tawaf dan area Shafa-Marwah untuk sa’i. Jamaah Umroh tidak diwajibkan mengunjungi Arafah, Muzdalifah, maupun Mina.

Perbedaan dari Segi Hukum

Dari segi hukum pelaksanaan, ibadah Haji telah disepakati oleh para ulama sebagai kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap Muslim sekali seumur hidup, asalkan telah memenuhi syarat kemampuan. Haji termasuk ke dalam lima rukun Islam yang menjadi pilar utama dalam keislaman seseorang.

Sementara itu, dalam hal Umroh, para ulama berbeda pendapat mengenai hukumnya. Menurut Mazhab Hanafi dan Maliki, Umroh hukumnya sunnah, yang berarti sangat dianjurkan namun tidak wajib. Sedangkan menurut Mazhab Syafi’i dan Hanbali, Umroh hukumnya wajib minimal sekali dalam seumur hidup bagi yang mampu. Walaupun begitu, dalam praktiknya, semua orang yang melaksanakan Haji juga otomatis akan melaksanakan Umroh, sebab sebagian ritual Haji mencakup rangkaian ibadah Umroh.

Kesimpulan

Demikianlah beberapa perbedaan penting antara ibadah Haji dan Umroh. Dengan memahami perbedaan-perbedaan ini, umat Islam diharapkan lebih mudah dalam membedakan kedua jenis ibadah ini serta lebih siap untuk menunaikannya sesuai dengan kemampuan dan ketentuan syariat.