TANJUNGPANDAN, BABEL NEWS –

Pesta Hari Raya Nyepi serta Idul Fitri pada tahun 2025 hampir berturut-turut, dengan jarak waktu yang tidak terlalu lama di antara keduanya.

Nyepi yang terjadi pada hari Sabtu (29/3) merupakan awal dari Tahun Baru Saka untuk masyarakat Hindu melalui proses refleksi dan ketentraman.

Idulfitri yang diprediksi akan terjadi pada tanggal 1 Maret menjadi saat keberhasilan untuk umat Muslim usai melaksanakan ibadah puasa selama bulan Ramadan.

Plt Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Belitung Suyanto mengungkapkan bahwa dekatnya perayaan dua hari libur itu menunjukkan keragaman budaya serta agama yang ada di Indonesia.

“Nyepi serta Idulfitri menjadi bukti kerukunan di antara umat berbagai agama. Kedua perayaan ini menekankan pentingnya sikap toleran, penghargaan satu sama lain, dan persatuan,” katanya.

Menurut dia, terdapat berbagai metode yang bisa menguatkan ikatan kekeluargaan meski dalam keragaman.

Pertama, kerja bakti dalam persiapan, dimana masyarakat dari agama yang berbeda bisa saling mendukung, misalnya dengan membersihkan area sekitar secara bersama-sama atau menolong tetangga yang sedang memerlukan bantuan.

Kedua, kita harus saling menghargai warisan budaya, seperti halnya masyarakat Islam yang menjamin keremajaan selama Nyepi, sementara itu pemeluk agama Hindu bisa merayakan kemeriahan bersama tetangga Muslim pada hari Idul Fitri.

Ketiga, meningkatkan rasa kekeluargaan dengan merayakan peristiwa keagamaan sebagai kesempatan untuk berpikir tentang pentingnya sikap toleran, penuh kasih sayang, serta bersatu dalam lingkungan yang bervariasi.

“Melalui sikap saling menghargai dan rasa persaudaraan, perayaan Nyepi serta Idulfitri bisa menjelma sebagai bukti konkret tentang bagaimana kerukunan di antara umat dengan latar belakang agama yang berbeda tetap dipertahankan dan bahkan ditingkatkan,” katanya.

(del)