Bersin adalah reaksi tubuh yang sifatnya alami sekaligus sulit dikendalikan. Dalam Islam, ada sejumlah adab dan doa yang perlu diketahui oleh kaum muslimin ketika bersin.

Mengutip Buku Pintar Sains dalam Al-Quran susunan Nadiah Thayyarah, diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda:

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bersin dan membenci orang yang menguap. Jika salah seorang dari kalian bersin dan mengucapkan ‘Alhamdulillah’ maka bagi muslim yang mendengarnya patut membaca ‘yarhamukallah’ (semoga Allah merahmatimu). Adapun menguap, ia termasuk perbuatan setan. Jika salah seorang dari kalian menguap, hendaknya ia menutup mulutnya sebisa mungkin. Karena jika salah seorang dari kalian menguap, setan akan menertawakannya.” (HR Bukhari)

Lantas, seperti apa adab yang harus diperhatikan ketika bersin?

Adab ketika Bersin

Berikut sejumlah adab ketika bersin yang harus diperhatikan kaum muslimin seperti dinukil dari buku Ringkasan Kitab Adab oleh Fuad bin Abdul Aziz Asy-Syalhub dan buku 63 Adab Sunnah karya Dr KH Rachmat Morado Sugiarto Lc MA al-Hafizh.

  1. Menutup Hidung dengan Kain

Adab yang pertama ketika bersin ialah menutup hidung dengan kain atau sapu tangan agar tidak menyebarkan virus kepada orang lain. Dari Abu Hurairah ia berkata,

“Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam apabila bersin beliau menutup wajahnya dan menyembunyikan bersinnya.” (Musnad al-Huamaidi, 2/289 hadits 1191 dari sufyan berkata: Ibnu Ajlan dari Sumai dari Abi Shalih dari Abu Hurairah. Shahih)

  1. Mengucap Alhamdulilah Setelah Bersin

Setelah bersin, ia harus mengucap hamdalah. Sementara orang yang mendengarnya membaca Yarhamullah jika yang bersin laki-laki dan Yarhamukillah jika yang bersin perempuan.

  1. Merendahkan Suara Bersin

Bagi yang bersin dianjurkan untuk merendahkan suaranya. Ketika bersin, kaum muslimin tentu mengeluarkan suara keras yang mengejutkan, karenanya dianjurkan untuk merendahkan suara dengan cara meletakkan tangan atau kain ke wajahnya.

Anjuran Mendoakan Orang Bersin

Dalam sebuah hadits dijelaskan tentang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang menyebut terkait anjuran mendoakan yang bersin.

“Seorang muslim memiliki lima keharusan kepada muslim yang lain: menjawab salam, menengok yang sakit, mengantarkan jenazah, memenuhi undangan, dan mendoakan yang bersin.” (HR Bukhari dan Muslim)

Pada riwayat lainnya disebutkan terkait ancaman bagi mereka yang tidak mendoakan muslim lain saat mendengarnya bersin. Dari Sa’id bin Jubair, dia berkata, “Barangsiapa yang bersin di dekat saudaranya namun dia tidak mendoakannya, berarti dia memiliki utang yang akan ditagih pada hari kiamat.”

Sementara bagi yang bersin juga dibebankan kewajiban serupa untuk membaca doa. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

“Jika salah seorang di antara kamu bersin, maka ucapkanlah. ‘Segala puji bagi Allah.’ Dan ucapkanlah oleh saudaranya, ‘Semoga Allah merahmatimu.'” (HR Bukhari)

Sebaliknya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengajarkan dalam haditsnya agar muslim tidak menjawab doa orang yang bersin di dekatnya bila orang yang bersangkutan tidak membaca doa ketika bersin. Hal ini dilandasi dari cerita Anas bin Malik RA yang melihat ada dua orang bersin di dekat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Namun, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam hanya membaca doa pada salah satu orang yang bersin tersebut. Setelahnya, fulan yang tidak didoakan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam itu pun bertanya pada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengenai perbedaan perlakuan tersebut. Lalu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata padanya,

“Dia mengucapkan hamdalah ketika bersin, sedangkan kamu tidak.” (HR Muttafaq’alaih)