Janji Allah di Balik Ibadah Haji

Jul 29, 2023Info

Janji Allah di Balik Ibadah Haji: Ibadah haji memiliki makna dan nilai yang sangat penting dalam agama Islam. Allah Subhanahu wa ta’ala memberikan janji-janji yang luar biasa bagi mereka yang menjalankan ibadah haji dengan niat yang ikhlas dan mengikuti tuntunan-Nya. Berikut ini beberapa janji Allah yang terkait dengan ibadah haji:

Pertama, amal yang paling utama.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu`alaihi Wa Sallam ditanya, “Amalan apa yang paling afdhal?” Beliau Shallallahu`alaihi Wa Sallam menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.”

Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau Shallallahu`alaihi Wa Sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur,” jawab Nabi Shallallahu`alaihi Wa Sallam.” (HR Bukhari, no 1519).

Kedua, mendapat balasan surga.

Bagi mereka yang mampu melaksanakan ibadah haji tanpa bercampur dengan dosa seperti syirik serta kemaksiatan, maka Allah Subhanahu wa ta’ala telah menjanjikan surga bagi mereka.

Rasulullah Shallallahu`alaihi Wa Sallam bersabda, “Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.” (HR Bukhari, No 1773 – Muslim No 1349).

Ketiga, haji termasuk jihad di jalan Allah.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah berkata, “Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling utama. Apakah berarti kami harus berjihad?” Nabi Shallallahu`alaihi Wa Sallam menjawab, “Tidak. Jihad yang paling utama adalah haji mabrur.” (HR Bukhari no 1520).

Keempat, dapat menghapuskan dosa-dosa dan kesalahan.

Rasulullah Shallallahu`alaihi Wa Sallam bersabda, “Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata buruk dan tidak berbuat fasik maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya.” (HR Bukhari No 1521).

Kelima, merupakan tamu Allah dengan doa-doanya yang diterima.

Nabi Shallallahu`alaihi Wa Sallam bersabda, “Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumrah adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri.” (HR Ibnu Majah).

Keenam, haji merupakan ibadah yang dapat menghapuskan kefakiran atau kemiskinan.

Rasulullah Shallallahu`alaihi Wa Sallam bersabda, “Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.” (HR an-Nasai, Tirmidzi, dan Ahmad).

Ketujuh, setiap langkahnya adalah kebaikan.

Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu`alaihi Wa Sallam bersabda, ‘Tidaklah unta (yang dikendarai) seseorang yang melaksanakan haji mengangkat kaki-(nya) dan tidak pula meletakkan tangan-(nya) melainkan Allah mencatat bagi orang itu satu kebaikan atau menghapus darinya satu kejelekan atau mengangkatnya satu derajat’.”

Kedelapan, mendapat perlakuan istimewa saat meninggal ketika berhaji.

Dari Abdullah Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Tatkala seseorang sedang wukuf bersama Rasulullah Shallallahu`alaihi Wa Sallam di padang Arafah, tiba-tiba ia dijatuhkan oleh binatang (unta) yang dikendarainya dan mematahkan lehernya, maka Rasulullah Shallallahu`alaihi Wa Sallam bersabda, ‘Mandikanlah dia dengan air dan daun bidara, kafanilah dia dengan dua helai (kain) ihramnya dan jangan kalian menutup kepalanya serta jangan pula kalian beri wangi-wangian padanya, karena sesungguhnya dia akan dibangkitkan di hari kiamat dalam keadaan mengucapkan talbiyah’.”

Itulah janji di balik ibadah haji yang membuat berjuta-juta manusia “kepincut” hatinya untuk melaksanakan ibadah ini. Mereka rela mengeluarkan biaya yang berjuta-juta itu, bahkan ada yang sampai menjual sawah dan ladangnya agar bisa pergi haji.

Lalu, sekarang, bagaimana dengan kita? Wallahu a’lam