Kerajaan Perlak: Jejak Awal Islam di Indonesia
Kerajaan Perlak, berlokasi di wilayah Perlak, Aceh Timur, Nanggroe Aceh Darussalam, memiliki tempat istimewa dalam sejarah Indonesia sebagai kerajaan Islam pertama di tanah air bahkan di Asia Tenggara. Melalui penelitian ahli sejarah, ditemukan bahwa Islam sudah hadir di Indonesia sejak awal abad ke-7 M, namun, Kerajaan Perlak adalah yang pertama secara resmi mengadopsi agama Islam sebagai landasannya.
Sejarah Kerajaan Perlak bermula pada tahun 840 M, ketika kapal dagang Nahkoda Khalifah tiba di pesisir pulau Sumatera. Kapal ini memiliki tujuan untuk menyebarkan agama Islam di wilayah tersebut. Di bawah pengaruhnya, raja Perlak sebelumnya (Meurah) dan rakyatnya yang beragama Hindu Buddha secara sukarela memeluk Islam.
Raja pertama Kesultanan Perlak adalah Saiyid Abdul Aziz, hasil perkawinan antara anggota Nahkoda Khalifah dengan putri Istana Kemeurahan Perlak. Perlak menjadi pusat perdagangan kayu berkualitas tinggi untuk pembuatan kapal, sehingga daerah ini tumbuh menjadi pelabuhan niaga yang penting pada abad ke-8 hingga ke-12.
Perkembangan sebagai pelabuhan niaga menyebabkan banyak kapal dari berbagai daerah singgah di Perlak, sehingga terjadi perkawinan campuran dan penyebaran agama Islam semakin meluas. Jalur perdagangan yang dilalui oleh kapal Jeumpa menjadi salah satu jalur yang strategis untuk perdagangan, khususnya dengan komoditas unggulan seperti kafur.
Artefak-artefak Peninggalan Kerajaan Perlak merupakan bukti sejarah yang mengungkap kejayaan dan keberadaan kerajaan ini. Berikut beberapa artefak peninggalan yang menggambarkan kemegahan Kerajaan Perlak:
- Mata Uang
Kerajaan Perlak memiliki mata uangnya sendiri yang tergolong sebagai mata uang tertua di Nusantara. Mata uang tersebut terdiri dari tiga jenis:
- Dirham (emas)
- Kupang (perak)
- Kuningan (tembaga)
- Stempel Kerajaan
Artefak lainnya adalah stempel kerajaan milik Kerajaan Perlak. Stempel ini memiliki tulisan Arab yang menunjukkan identitas kerajaan, yaitu “Al Wasiq Billah Kerajaan Negeri Bendahara Sanah 512.”
- Makam Raja Benoa
Penemuan makam raja Benoa oleh Dr. Hassan Ambari memberikan informasi penting mengenai sejarah Kerajaan Perlak. Makam ini memiliki nisan yang dibuat pada abad ke-4 H atau tahun 11 M. Nisan tersebut berisi tulisan dalam huruf Arab yang menyatakan makam ini sebagai milik raja Benoa. Makam ini terletak di tepi Sungai Trenggulon.
Penemuan-penemuan arkeologi ini membantu menggali lebih dalam tentang peradaban dan kebudayaan Kerajaan Perlak. Sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia, Perlak berperan penting dalam penyebaran agama Islam dan juga merupakan saksi bisu dari hubungan dagang antara Dunia Arab dan Dunia Melayu-Sumatera sejak ribuan tahun lalu.
Sebagai bagian dari sejarah Indonesia, Kerajaan Perlak adalah tonggak penting yang mempengaruhi perkembangan budaya dan agama di wilayah Nusantara. Kehadirannya menjadi bukti penting bahwa Islam telah menjadi bagian integral dari sejarah dan identitas Indonesia sejak masa lampau. Sebagai bangsa yang beragam, pemahaman atas akar sejarah ini penting untuk memahami dan menghormati keragaman dan identitas nasional.