Ulama fatwa dari Kementerian Wakaf dan Urusan Islam Qatar pernah menyinggung soal muslim yang meninggal dalam keadaan mengerjakan amal saleh, termasuk salat. Disebutkan, hal itu menjadi tanda akhir yang baik bagi muslim bersangkutan.
Pendapat tersebut didasarkan dari salah satu sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang menyebut satu-satunya yang senantiasa mengiringi jenazah adalah amalnya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
يتْبعُ الميْتَ ثلاثَةٌ: أهلُهُ ومالُه وعمَلُه، فيرْجِع اثنانِ ويبْقَى واحِدٌ: يرجعُ أهلُهُ ومالُهُ، ويبقَى عملُهُ
Artinya: Mengiringi mayat (ke kuburannya) diikuti oleh tiga perkara. Maka pulang kembali dua perkara dan tetap tinggal bersamanya satu perkara. Mayat diiringi oleh keluarganya, hartanya, dan amalnya. Maka pulang kembali keluarga dan hartanya dan tetap tinggal amal perbuatannya.” (HR Bukhari dan Muslim)
Selain itu, disebutkan dalam riwayat lainnya, seorang yang mengerjakan kebaikan di sisa hidupnya yang terakhir termasuk sebagai tanda husnul khatimah. Dari Abu Umamah Al Bahilil yang mengutip sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Jika Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, maka dia akan membuatnya banyak beramal.”
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kemudian ditanya, “Bagaimana Allah membuatnya banyak beramal?”
Beliau menjawab, “Diberinya taufik untuk beramal saleh sebelum mati kemudian dia dicabut dalam keadaan seperti itu.” (HR Ahmad)
Hal senada juga diungkapkan oleh Buya Yahya. Ia berpendapat fenomena ini sebaiknya dimaknai sebagai momen untuk berprasangka baik (husnuzan) kepada orang yang meninggal. Berprasangka baik yang dimaksudnya adalah mendoakan jenazah dapat meninggal dalam keadaan husnul khatimah dan dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dilansir dari buku Cermin Muslim: Petikan Hikmah Bekal Pribadi Muslim oleh Dr. Muhammad Irfan Helmy, Lc., M.A, husnul khatimah diartikan sebagai akhir yang baik. Artinya keadaan baik yang terjadi kepada diri seorang muslim pada saat ia meninggal dunia yang diisi dengan amal saleh sampai ajal menjemputnya.
Selain mengerjakan amal saleh dalam akhir hayatnya, beberapa tanda lain dari orang meninggal dalam keadaan husnul khatimah seperti disebutkan buku Khusnul Khotimah oleh Ustaz DR H Muinudinillah yakni, melafalkan kalimat thayyibah sebagai kalimat terakhir dan dahinya berkeringat saat ajal menjemput.
Tanda keringat di atas diungkapkan oleh Imam Al Qurthubi dari terjemaahan M. Khalilurrahman Al-Mahfani dalam buku Menguak Rahasia Kehidupan Setelah Kematian diartikan sebagai rasa malu terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala dan pengakuan atas kesalahan yang diperbuat.