UMROH JOGJA

–Deputi Kepala Badan Pengurus (BP) Haji Dahnil Anzar Simanjuntak memberikan khotbah pada shalat Idul Fitri di Lapas Salemba. Ia menekankan bahwa hari raya tersebut harus dimanfaatkan sebagai momen untuk saling mengampuni satu sama lain dan menjadikannya peluang untuk berkembang menjadi individu yang lebih baik.

Pada khutbah Idul Fitri yang disampaikan kepada 1.786 narapidana Lembaga Permasyarakatan Kelas II A Salemba, Jakarta Pusat, Dahnil menggarisbawahi bahwa perayaan tersebut tak hanya merupakan hari kemenangan. Namun juga kesempatan berharga untuk melakukan refleksi pribadi, bertobat, serta menyebarkan manfaat bagi keluarga dan lingkungan sekitar.

Dahnil menekankan bahwa kemenangan sesungguhnya dalam Islam tidak terbatas pada jenis perjuangan militer seperti yang dilakukan saat Perang Badar, namun juga mencakup pertempuran melawan keinginan daging atau hawa nafsu.
mujahadah binnafs
Itulah perjuangan utama yang harus senantiasa diteruskan oleh tiap orang dalam rangka menjadi insan yang lebih unggul.

“Idul Fitri merupakan momen untuk bermaaf-memaafkan dan meningkatkan tali persaudaraan. Budaya ini begitu kental di Indonesia dan membawa arti yang mendalam sebagai bentuk pencerminan sifat kemurahan hati Allah SWT,” ungkap Dahnil pada ceramahnya.

Politikus dari Partai Gerindra tersebut menegaskan bahwa agama Islam menganjurkan kesetianan dan manfaat bersama untuk orang lain. Seperti yang terlihat pada karakter Islami.
Ar-Rahman
dan
Ar-Rahim
Allah SWT.
Ar-Rahman
menunjukkan cinta kasih Allah yang membungkus setiap makhluk tanpa ada pengecualian.
Ar-Rahim
ialah kasih sayang istimewa dari Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan bertakwa.

Pada kesempatan itu, Dahnil pun meminta kepada seluruh tahanan di Lapas agar menggunakan momen Lebaran ini sebagai peluang untuk merombak hidup mereka menjadi lebih positif.

“Para jemaah di tempat ini mungkin belum memiliki kesempatan untuk bertemu dan silaturahmi dengan keluarganya, namun pada saat yang sama hal tersebut juga memberi mereka kesempatan untuk merenungi sesuatu. Mereka dapat memikirkan tentang apa yang bisa disumbangkan kepada keluarga, masyarakat, serta bagaimana cara meningkatkan kualitas ibadah terhadap Allah SWT,” tambah Dahnil.

Dia menyudahi ceramahnya dengan mendorong pendengarnya agar menggunakan Hari Raya Idul Fitri sebagai titik awal dalam perjalanannya menuju menjadi orang yang lebih baik.

“Harapannya, Lebaran kali ini dapat mendorong kita semua untuk semakin bertakwa, berguna bagi orang lain, serta mendekatkan diri pada Allah SWT,” kata Dahnil.

Pidato tersebut menyampaikan pesan kuat mengenai kepentingan bertaubat dan janji untuk tidak mengulang kembali kesalahan, sambil juga menegaskan bahwa gerbang pengampunan Tuhan senantiasa terbuka lebar bagi siapa pun yang sungguh-sungguh bertekad menjadi insan yang lebih unggul.