Dalam agama Islam, membaca doa manasik atau doa-doa yang terkait dengan ibadah haji adalah sangat dianjurkan. Doa-doa tersebut memiliki nilai spiritual dan memperkuat ikatan antara hamba dengan Allah Subhanahu wa ta’ala selama menjalankan ibadah haji.

Namun, tidak membaca doa manasik saat menjalankan ibadah haji bukanlah suatu pelanggaran hukum secara langsung. Tidak ada hukuman atau sanksi yang ditetapkan dalam Islam bagi mereka yang tidak membaca doa manasik secara lengkap atau dengan lancar.

Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam Kitab Hasyiyah I‘anatut Thalibin menyebutkan kesunnahan dan doa-doa khusus manasik haji di waktu dan di tempat khusus dalam manasik haji.

ويسن أذكار وأدعية مخصوصة بأوقات وأمكنة معينة كعرفة والمشعر الحرام وعند رمي الجمار والمطاف

Artinya, “(Jamaah haji) disunnahkan membaca zikir dan doa khusus dengan waktu dan tempat yang telat ditentukan seperti Arafah, Masy’aril Haram, ketika lontar jumrah, dan tempat tawaf,” (Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, Hasyiyah I‘anatut Thalibin, [Beirut, Darul Fikr: 2005 M/1425-1426 H], halaman 353).

Meskipun demikian, penting untuk memahami bahwa membaca doa-doa manasik merupakan bagian integral dari ibadah haji. Doa-doa tersebut membantu meningkatkan kesadaran spiritual, mengingatkan akan pentingnya beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, dan memberikan arahan dan petunjuk selama menjalankan ritual haji.

Sebagai seorang muslim yang melaksanakan ibadah haji, sebaiknya kita berusaha untuk mempelajari doa-doa manasik yang terkait dengan setiap tahapan ibadah haji. Dengan memahami dan membaca doa-doa tersebut, kita dapat memperoleh manfaat spiritual yang lebih dalam selama menjalankan ibadah haji.

Dalam hal ini, disarankan untuk belajar dan memahami doa-doa manasik yang dianjurkan dan mengamalkannya sebisa mungkin. Anda dapat mencari sumber-sumber yang kredibel, seperti kitab-kitab hadis atau literatur agama yang terpercaya, atau mengikuti panduan dari ulama atau pendakwah yang berpengalaman dalam ibadah haji.

Selain itu, selalu ingatlah bahwa dalam ibadah, niat dan ketulusan hati juga memiliki peran penting. Jika dengan niat yang baik dan sungguh-sungguh menjalankan ibadah haji, meskipun tidak dapat membaca semua doa manasik dengan sempurna, Allah Subhanahu wa ta’ala tetap melihat niat dan usaha kita.

Namun, sebaiknya kita berusaha untuk meningkatkan pemahaman dan kecakapan dalam membaca doa-doa manasik agar dapat memperoleh manfaat yang lebih besar dalam ibadah haji. Mengingat bahwa ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang penting, sungguh disarankan untuk mempersiapkan diri dengan baik dan melibatkan aspek spiritual sebanyak mungkin dalam menjalankannya.