Umat Islam memperingati tahun baru pada 1 Muharram. Tentu saja hal ini berbeda dengan kalender masehi yang diawali dari 1 Januari. Dalam Islam, sistem penanggalan atau kalender menggunakan hijriah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hijriah berhubungan dengan hijrah atau berpindah. Kenapa disebut tahun baru Islam?, sebab kalender hijriah hanya digunakan oleh orang Islam. Kalender hijriah memiliki sistem penanggalan yang cukup berbeda dengan sistem penanggalan yang ada di kalender masehi.

Sistem penanggalan pada kalender Islam dihitung berdasarkan siklus bulan. Pada sistem kalender islam, hari atau tanggal dimulai saat matahari terbenam di tempat tersebut. Kalender hijriah dibangun berdasarkan rata-rata siklus sinodik bulan yang memiliki 12 bulan dalam satu tahun. Dengan menggunakan siklus sinodik bulan, bilangan hari dalam satu tahunnya adalah 354 hari (12×29,53059 hari). Hal ini menjadikan kalender islam hitungannya lebih sedikit sekitar 11 hari dibandingkan perhitungan satu tahun kalender masehi.

Tahun baru Islam atau tahun baru hijriah adalah salah satu momen yang cukup penting bagi muslim di seluruh dunia. Sejarah penetapan awal tahun baru Islam merujuk pada peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Kota Mekah ke Madinah. Hari tersebut kemudian ditetapkan menjadi hari pertama dalam penanggalan kalender Islam yakni 1 Muharram 1 hijriah atau tahun 622 masehi.

Sejarah awal penetapan penanggalan kalender hijriah yang sekarang menjadi awal tahun dalam kalender Islam tidak lepas dari sosok Khalifah Umar bin Khattab. Dilansir dari laman resmi Al Ain University, sejarah penentuan awal tahun baru Islam itu gagasan dari Khalifah Umar bin Khattab dengan persetujuan Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.

Tahun baru Islam memiliki beberapa makna bagi umat Muslim.

Pertama, hidup lebih baik, kata hijriah yang berarti berpindah dan peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, memiliki makna agar manusia memiliki kesadaran untuk berpindah dari hal buruk menuju hal baik. Muharram di tahun baru islam diharapkan memberikan energi baru untuk memperbaiki berbagai kekurangan di tahun-tahun sebelumnya.

Kedua, tahun baru Islam merupakan momen introspeksi diri atau muhasabah. Di tahun yang baru, muslim diharapkan lebih mawas diri atas segala tindakan dan perbuatan.

Ketiga, tahun baru Islam juga dapat diartikan sebagai momen penuh perdamaian. Muharram memiliki makna yang diharamkan atau yang paling dihormati. Pada bulan ini, umat Islam tidak boleh untuk berperang dan melakukan kezaliman.

Keempat, tahun baru Islam juga memiliki arti semangat perjuangan. Momen ini juga dapat dimaknai sebagai semangat hijrah, sebagaimana Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat begitu tak kenal lelah dalam menyebarkan agama Islam, meski berbagai rintangan dihadapi.

Kelima, Muharram adalah bulan pertama dalam kalender islam yang dikenal sebagai bulan yang dimuliakan, oleh karena itu juga disebut sebagai ‘bulan Allah’. Muharam dapat dijadikan momen untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan mengumpulkan pahala. Setiap amal ibadah yang dilakukan di bulan Muharam akan dilipatgandakan ganjarannya. Salah satu amalan yang bisa dilakukan di bulan Muharam adalah puasa Asyura, yang dilakukan pada 10 Muharam, yang akan mendapatkan pengampunan dosa-dosa kecil setahun yang lalu.