Tahap Pertama Dakwah Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam di Makkah
Dakwah Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam merupakan misi mulia untuk menyebarkan agama Islam di tengah kaumnya yang masih memuja berhala. Dalam menghadapi tantangan ini, Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam menggunakan dua strategi berbeda selama fase pertama dakwah di Makkah, yang berlangsung sekitar 13 tahun.
Strategi Dakwah Sembunyi-sembunyi:
Pada awalnya, Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam berdakwah secara sembunyi-sembunyi selama 3 tahun. Saat turunnya ayat-ayat Surah Al-Mudatsir, Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam mulai menjalankan misi dakwah ini dengan lebih terbuka, namun tetap hati-hati agar kaum Makkah tidak terkejut oleh ajaran baru yang dihadirkan.
Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam memulai dakwah dengan menyampaikan pesan Islam terlebih dahulu kepada keluarganya. Beberapa orang yang pertama kali memeluk Islam, yang dikenal sebagai “as-sabiqunal awwalun,” termasuk di antaranya adalah Khadijah binti Khuwailid (istri Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam), Zaid bin Haritsah bin Syarahil al-Kalbi (mantan budak Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam), Ali bin Abi Thalib (sepupu Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam), dan Abu Bakar as-Siddiq (sahabat Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam).
Kemudian, Abu Bakar as-Siddiq memainkan peran penting dalam menyebarkan dakwah dengan memilih orang-orang yang mengenalnya dengan baik. Berkat bantuan dan seruan Abu Bakar, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Waqqash, dan Thalhah bin Ubaidillah juga memeluk Islam. Jumlah keseluruhan orang yang memeluk Islam pada tahap ini mencapai sekitar 130 orang.
Strategi Dakwah Terang-terangan:
Lama-kelamaan, dakwah Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam mulai diperhatikan oleh kaum Quraisy, meskipun mereka pada awalnya menganggapnya sebagai salah satu dari golongannya. Namun, perasaan khawatir mulai muncul dari kaum Quraisy terhadap perkembangan dakwah ini.
Maka, turunlah wahyu yang mengharuskan Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam menyampaikan dakwah secara terang-terangan. Dakwah ini dimulai dengan menyebarkan pesan Islam kepada Bani Hasyim dan bahkan dilakukan di atas Bukit Shafa.
Tetapi, dakwah yang terang-terangan ini ditolak oleh kaum Quraisy karena mereka khawatir akan mengancam tradisi dan kepercayaan nenek moyang mereka. Dalam menghadapi penolakan dan permusuhan kaum Quraisy, Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam dan kaum muslimin mendapat perlakuan yang buruk, dihina, diejek, bahkan dilarang menunaikan ibadah haji.
Merasa terjepit dalam kondisi tersebut, Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam menerima wahyu dari Allah Subhanahu wa ta’ala untuk melakukan hijrah ke Madinah. Oleh karena itu, beliau dan para sahabat memutuskan untuk hijrah ke Habasyah untuk mencari perlindungan dan kebebasan beribadah.
Dakwah Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam di Makkah adalah perjuangan besar dalam menyebarkan ajaran Islam di tengah tantangan dan hambatan. Beliau mengemban misi kemanusiaan, memperkuat akidah, dan menegakkan perang dalam menyampaikan pesan Allah Subhanahu wa ta’ala kepada umat manusia. Semoga dakwah Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam menjadi inspirasi bagi kita dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan di dunia ini.